PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

Dinas Perdagangan

Gedung Graha Ruhui Rahayu Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda No. 81 Kode Pos 75124, 0541 - 741259 Fax : 748846

Selasa, 14 November 2017

10:30:12 AM

WEBMAIL    HOTLINE / PENGADUAN    E-PANEL

Neraca Dagang Jeblok, Jonan Salahkan Kinerja Ekspor

Berita Nasional    5 tahun yang lalu   
Kusnawan Anwar    491 Kali

Sumber Foto: Menteri ESDM Ignasius Jonan masalah defisit neraca dagang selalu dibebankan pada impor migas. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan tak ingin bengkaknya impor minyak dan gas bumi (migas) selalu dijadikan kambing hitam penyebab defisit neraca perdagangan. Pasalnya, ia menilai defisit neraca perdagangan terjadi karena ekspor produk non migas yang belum optimal.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas Oktober 2018 membengkak 31,78 persen secara tahunan menjadi US$2,9 miliar. Akibatnya, defisit migas membengkak hampir dua kali lipat dari US$718 juta pada Oktober 2017 menjadi US$1,43 miliar pada bulan yang sama tahun ini. 

Adapun defisit neraca perdagangan secara keseluruhan mencapai US$1,82 miliar. Padahal, Oktober 2017, neraca perdagangan masih surplus US$1 miliar.

"Pertanyaan saya begini, Jepang punya gas tidak? Punya minyak enggak? Enggak. Impor minyak dan gasnya jauh lebih lebih besar dari Indonesia tetapi ekspornya produk lainnya besar. Kita, mestinya begitu," ujar Jonan usia menghadiri peluncuran Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) di Hotel Pullman Thamrin Jakarta, Kamis (15/11).

Jonan mengungkapkan membengkaknya impor migas Oktober terjadi karena harga minyak yang menanjak. Secara volume, impor migas Oktober lalu turun 4,47 persen menjadi 4,3 juta ton.

"Kalau harga minyak mentah naik itu harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) juga naik. Kita impor kira-kira mungkin sekitar 500 ribu sampai 600 ribu barel per hari, baik crude maupun produk. Ya pasti nilainya naik," ujarnya.

Jonan mengingatkan minyak merupakan bahan produksi dalam perspektif yang lebih luas. Artinya, penggunaan minyak seharusnya bisa menghasilkan produk lain yang bisa diekspor.

Sejumlah negara yang mengandalkan pasokan migas dari impor seperti Jepang, Singapura, China, neraca perdagangannya bisa tetap sehat karena tingginya impor migas diimbangi oleh kemampuan ekspor yang tinggi.

"Kan impor minyak tidak untuk diminum. Ini sebagai alat produksi. Walaupun digunakan oleh konsumen tetapi untuk berkegiatan. Berkegiatan ini yang harus menghasilkan nilai ekspor yang lain," ujarnya.


TINGGALKAN KOMENTAR

Info Harga BAPOKTING! Minyak Goreng Curah Rp. 10.400/650 Ml Tempat: Pasar Segiri Tepung Terigu Rp. 13.000/Kg Tempat: Pasar Palaran Telur Ayam Broiler Rp. 32.000/kg Tempat: Pasar Merdeka Kacang Tanah Rp. 30.000/Kg Tempat: Pasar Kemuning Bimoli Botol Special Rp. 12.350/650 Ml Tempat: Pasar Palaran Cabe Keriting Rp. 50.000/Kg Tempat: Pasar Kedondong Ikan Asin Teri Besar Rp. 85.000/Kg Tempat: Pasar Kedondong Garam Halus 1000gr Rp. 10.000/1000gr Tempat: Pasar Segiri Kacang Tanah Rp. 30.000/Kg Tempat: Pasar Merdeka Bimoli Botol Special Rp. 14.950/650 Ml Tempat: Pasar Kedondong Bimoli Botol Special 1L Rp. 23.000/1 Liter Tempat: Pasar Kedondong Susu Bubuk Merek Bendera Rp. 43.500/400gr Tempat: Pasar Kemuning

Pemerintah Kota Samarinda
Dinas Perdagangan


Gedung Graha Ruhui Rahayu Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda No. 81 Kode Pos 75124, 0541 - 741259 Fax : 748846

Telp: 0541 - 741259
Email: perdagangan.smd@gmail.com
Website: https://disdag.samarindakota.go.id


2024