Samarinda. Pasca di cabutnya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, membuat stok minyak goreng kemasan berlimpah di pasaran dan tidak ditemukan lagi antrian / kerumunan warga digerai / retail di kota samarinda. Dan berdasarkan pantauan tim Dinas Perdagangan stok minyak goreng pada retail mulai normal dan cenderung berlimpah dari segala merk.

Walaupun stok minyak goreng kemasan sudah melimpah Pemerintah Kota Samarinda  melalui Dinas Perdagangan, Perumda Varia Niaga yang dibantu oleh Kelurahan dan RT setempat tetap mendistribusikan minyak goreng curah, dimana sebelumnya minyak curah tersebut didistribusikan melalui tandon – tandon dan kini minyak curah yang didistribusikan tersebut sudah dikemas menggunakan pelastik putih dengan kemasan 1 liter dan 2 liter. Upaya ini tetap dilakukan dalam menekan harga minyak goreng kemasan di pasaran.

Skema distribusi masih sama seperti yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu perumda varia niaga mendistribusikan 1000 sampai 2000 liter minyak curah per kelurahan yang di koordinir oleh RT setempat dalam penjualan minyak curah tersebut, setiap kepala keluarga memiliki kuota pembelian minyak curah tersebut sebanyak 2 liter dan selain warga juga diberikan kesempatan kepada UMKM untuk membeli minyak goreng curah tersebut langsung ke perumda Varia Niaga sampai dengan 50 liter per minggu.

Sebagai bentuk pengawasan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli bersama Dinas Perdagangan Kota Samarinda turut mengawasi pendistribusian minyak goreng curah di beberapa lokasi dengan tujuan memastikan harga minyak goreng curah sesaui HET yang sudah ditentukan yaitu Rp. 14.000,- / liter, seperti pendistribusian yang dilakukan pada Selasa pagi tanggal 29 Maret 2022 di Kelurahan Karang Anyar kota Samarinda, Pendistribusian minyak goreng harus terus diawasi dan kepada para agen, penyalur dan pedagang Kapolresta Samarinda menghimbau untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku dalam pendistribusian minyak goreng.(disdag_smd.1983)